SMP Negeri 1 Prambon baru-baru ini menyelenggarakan acara yang penuh dengan semangat kebudayaan dan kreativitas yaitu Selebrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam rangka memperkenalkan serta melestarikan kearifan lokal, sekolah ini meluncurkan dua karya seni yang sangat khas dan bernilai, yakni Tari Klepo dan Batik Klepon. Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari siswa, guru, komite sekolah hingga paguyuban sekolah. Tari Klepon dan Batik Klepon merupakan kebudayaan yang mengangkat kearifan lokal.
Batik Klepon memiliki filosofi makanan klepon bulang yang memiliki berbagai aspek, mulai dari bahan, bentuk, hingga pengalaman memakannya. Klepon bulang adalah makanan tradisional yang sarat makna dan melambangkan nilai-nilai kehidupan yang mendalam, antara lain :
1. Kesederhanaan Bahan, Kekayaan Rasa menggambarkan hal-hal yang sederhana dalam hidup, kita bisa menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi dan membahagiakan, jika diolah dengan cinta dan kesungguhan.
2. Bentuk Bulat agak lonjong, Kesatuan dan Keharmonisan melambangkan kehidupan manusia harus mengkrucut ke atas (mensyukurin nikmat yang telah diberikan sang pencipta yaitu Allah SWT) Dalam kehidupan, kita diajak untuk selalu mencari harmoni dalam berbagai aspek, baik dalam hubungan sosial maupun dalam keseimbangan pribadi.
3. Rasa Manis di Dalam, Kenikmatan Tersembunyi seperti hidup yang kadang tampak biasa di luar, namun memiliki kebahagiaan tersembunyi yang akan kita rasakan setelah melewati tantangan.
4. Pengalaman Makan, Kebersamaan dalam Tradisi mencerminkan pentingnya menjaga tradisi dan kebersamaan dalam keluarga serta komunitas, sebagai sumber kekuatan dan kebahagiaan.
Wara Widya sebagai representasi filosofis klepon kepada peserta didik SMP Negeri 1 Prambon menggambarkan kehidupan mencari ilmu pengetahuan membutuhkan sebuah proses panjang dengan ketekunan, kesabaran dan kerendahan hati agar kelak dikemudian hari menghasilkan suatu kesuksesan manis yang dapat dinikmati dan disyukuri. Wara Widya, 2 kata diambil dari bahasa sansekerta, Wara artinya anggun, lembut dan cantik. Widya artinya pengetahuan dan ilmu.
“Wara Widya sebuah tari kreasi baru berlatar belakang Klepon, jajanan tradisional unggulan daerah Prambon, Sidoarjo. Menggambarkan tentang keseharian para remaja yang tekun dan sabar mencari ilmu baik akademis maupun non akademis yang segalanya perlu proses pembelajaran hingga menghasilkan suatu hasil manis yang dapat dinikmati dan disyukuri.”
Makna Filosofis secara Keseluruhan: Klepon memiliki makna filosofis yang mendalam
1) Proses dan hasil: Proses pembuatan klepon, mulai dari menguleni adonan hingga membungkusnya dengan kelapa, melambangkan perjalanan hidup manusia menuju kesempurnaan. Tekstur klepon yang kenyal melambangkan bahwa usaha yang keras akan menghasilkan hasil yang manis.
2) Kebaikan hati: Rasa manis di dalam klepon melambangkan kebaikan hati yang tersembunyi.
3) Perjalanan hidup: Proses pembuatan klepon menggambarkan perjalanan hidup menuju kebahagiaan.
4) Kesejahteraan: Warna hijau dari daun pandan melambangkan kesejahteraan, kesuburan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.
Peresmian Tari Klepo dan Batik Klepon oleh SMP Negeri 1 Prambon merupakan salah satu contoh nyata dari upaya melestarikan dan mengenalkan budaya lokal kepada masyarakat. Melalui karya seni ini, diharapkan dapat tercipta rasa bangga terhadap budaya Indonesia, yang akan terus hidup dan berkembang di kalangan generasi muda. Sebagai sekolah yang peduli akan pentingnya pelestarian budaya, SMP Negeri 1 Prambon menunjukkan bahwa seni dan budaya adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan yang harus terus dijaga dan diwariskan ke generasi mendatang.
Tinggalkan Komentar